Thursday, January 17, 2008

Denias Goes To Oscar

Suatu prestasi yang membanggakan, film Denias bisa menunjukkan taringnya di kancah internasional....kalau anda belum menyaksikan film ini, saya anjurkan untuk melakukannya....Memang sekilas ini adalah film untuk anak-anak, tetapi tidak ada salahnya jika anda menyaksikannya, bukankah tidak ada film dengan peraturan untuk 17 tahun ke bawah, dan mereka yang di atas 17 tahun tidak bolah nonton????

Kalau saya boleh kasih saran, tayangkan film ini di sekolah-sekolah dasar, supaya para pelajar menyadari bahwa mereka cukup beruntung bisa sekolah, sedangkan di luar sana ada anak yang harus menyeberangi sungai untuk bisa sampai ke sekolah, bahkan tidak sedikit yang tidak pernah merasakan "nikmatnya" disuruh membuat pe-er dan belajar untuk ulangan besok. . . .

Kalau boleh saya mengutip ucapan Denias :

Nama saya Denias. Mama saya suruh saya sekolah. Karena dia bilang gunung takut pada anak sekolah.

My name is Denias. My mother told me to go to school. Because she said the mountains fear the scholars.

– Denias


- let the words describe it self, all we can do just arrange it -

Global Warming

Banggalah kita sebagai warga Indonesia, di mana Bali terpilih sebagi tempat di mana dunia berkumpul untuk membahas tentang pemanasan global....Apa alasannya Bali terpilih saya juga tidak tahu pasti, mungkin sekalian rekreasi ke pantai??? =) Apapun alasannya tidaklah penting dibandingkan dengan konferensi itu sendiri....
Jujur, saya tergerak untuk ambil bagian dalam mengatasi pemanasan global ini, walaupun sampai sekarang belum nyata aksinya. . . .Mungkin banyak orang berfikir seperti ini, buat apa saya ousing soal global warming, biar orang lain saja yang ahli yang turun tangan, lebih baik saya mengurusi bisnis saya. . . . Tetapi, pernahkan orang itu berfikir, jika bumi ini rusak dan hancur, bisnisnya pun tidak akan ada lagi. . . . Indonesia memang bukan negara penyebab pemanasan global terbesar di dunia, tetapi hal itu bukan berarti Indonesia tidak bersalah dan tidak perlu turut serta dalam usaha mengobati bumi ini. Pernahkan terbesit, mengapa di Bali UNFCCC dilaksanakan? Mungkin, ini hanya pemikiran saya, Indonesia merupakan tempat di mana andil terbesar dalam upaya mengatasi pemanasan global dapat dilakukan....Bukankah Indonesia dahulu adalah paru-paru dunia????
Mari kita mulai ambil bagian, tidak perlu dengan hal yang fantastis....mulai saja dari rumah dan diri sendiri....tanam pohon, atau rumput barangkali....kurangi konsumsi air dalam kemasan, bawa saja botol sendiri....masih banyak lagi hal kecil yang bisa dilakukan....
Mungkin bagi anda hal kecil itu tidak berarti, tetapi hal itu berarti bagi planet kita tercinta

- let the words describe it self, all we can do just arrange it -

Kasihan Pak Harto

Hampir setiap hari sejak Pak Harto dirawat di RSPP, berita baik di media cetak maupun elektronik, senantiasa memberitakan berita terbaru dari keadaan beliau, siapa saja yang datang berkunjung, atau berita-berita miring tentang "kejahatan" Pak Harto di masa lampau....Reaksi yang timbul dari penonton sangat beragam, mulai dari yang simpatik, hingga yang menghujat....
Banyak artikel yang bertujuan menyindir, antara lain Menunggu Kematian Paman Gober, Kunjungan Bruce Willis ke Indonesia, dsb....Apa gunanya artikel itu dibuat, toh Pak Harto tidak mungkin membacanya. . . . Apakah tujuannya hanya untuk bahan lelucon bagi pihak tertentu?
Saya bukan orang yang mendukung Pak Harto, dan saya pun tidak ingin menghujat beliau....Sebagai seorang WNI, di mana secara langsung maupun tidak langsung telah merasakan jasa kepemimpinan Pak Harto selama 32 tahun, saya turut mendoakan agar Tuhan memberikan yang terbaik kepada Pak Harto, sesuai dengan rencana-Nya, bukan sesuai dengan kehendak pihak-pihak tertentu. Tidak bisa dipungkiri ada pihak tertentu yang benci dengan beliau akibat kesalahan yang diperbuat beliau di masa lampau, tetapi mari kita memaafkan, soal ganjaran dan hukuman biarlah Tuhan yang menentukan. Jangan kita membuat kesalahan dengan tidak memaafkan ataupun membenci beliau....Kasihan Pak Harto, bagaimanapun beliau telah berjasa bagi negri ini....Semoga Tuhan memberikan yang terbaik untuk Pak Harto . . . .

- let the words describe it self, all we can do just arrange it -

Manusia Re-Aktif

Sadarkah kita, bahwa selama ini kita telah menjadi manusai yang re-aktif, manusia yang bertindak jika sudah terjadi sesuatu ( terutama yang negatif ). Lihat saja dari kasus Reog Ponorogo dan Lagu Rasa Sayang - Sayange....Kalau saja Malaysia tidak bertindak demikian, apakah Bangsa Indonesia akan tergugah rasa memiliki akan hasil karya seni bangsa sendiri....Berapa banyak dari mereka yang turut serta dalam demo, yang sebelumnya pernah terlibat dalam melestarikan kesenian tersebut? Saya tidak memiliki jawabannya, pertanyaan ini saya lontarkan hanya untuk menggugah kesadaran masyarakat akan budaya yang terjadi sekarang ini.

Saya akui, saya juga seorang yang re-aktif, manusia yang baru akan bertindak jika terjadi sesuatu. tetapi dengan belajar dari pengalaman, jauh lebih baik bila kita menjadi masyarakat yang pro-aktif. Bukankah ada peribahasa yang diajarkan dahulu ketika kita masih duduk di bangku sekolah dasar: sedia payung sebelum hujan, lebih baik mencegah daripada mengobati.... Peribahasa tersebut diajarkan oleh guru kita, tentu bukan hanya untuk dihafal, tetapi juga untuk dilaksanakan dan dipraktekkan. Mari kita bersama-sama menjadi masyarakat yang pro-aktif, dengan demikian secara tidak langsung kita membantu membangun Indonesia yang kita cintai ini, bahkan mungkin membantu dunia....

- let the words describe it self, all we can do just arrange it -